Sebaliknya, Soviet melaporkan bahwa tentara perbatasan China menyeberang garis perbatasan dan mengganggu tentara Soviet dengan mengacung-acungkan “Buku Merah Mao” di muka para penjaga perbatasan yang berjaga di pos perbatasan Soviet vs China. Untuk menurunkan tensi, Penjaga Perbatasan Soviet diperintahkan untuk mempersenjatai diri dengan tongkat dan bukan senapan, untuk mendorong para pengganggu kembali ke garis perbatasan.
Tentara China membalas dengan mempersenjatai diri dengan tongkat yang lebih panjang. Sehingga beberapa kali terjadi perang tongkat yang konyol antara kedua kekuatan perbatasan tersebut. Selain itu, China juga mengirim jago kungfu dan pegulat untuk mendemokan kemampuannya di depan muka para penjaga perbatasan Soviet. Pokoknya, kedua belah pihak tidak mau memulai perang, tapi juga tidak mau kehilangan muka.
Namun segala yang ditumpuk tumpuk bisa memuncak. Pada 2 Maret 1969, dengan alasan balas dendam atas kematian penduduk setempat di tangan Soviet, sepasukan tentara China menembaki sebuah pos penjaga perbatasan Soviet di pulau Zhenbao (Damanski). Hasilnya, 59 tentara Soviet tewas dan 94 lainnya luka luka. Soviet membalas dengan menembakkan artileri ke posisi posisi PLA (tentara China) sepanjang Sungai Ussuri di 15 Maret 1969. Eskalasi pun meningkat.
Kemudian Soviet mengirimkan beberapa senjata rahasia, tank terbaru mereka saat itu, T-62. Saat itu T-62 merupakan barang baru, mungkin seperti Armata saat ini. Mereka mengirim beberapa T-62 menyeberangi sungai beku ke wilayah China. Malangnya, salah satunya terkena ranjau dan sisanya mundur kembali ke wilayah Soviet.
China dapat durian runtuh, sebuah tank berteknologi baru di wilayah mereka! Seorang tentara PLA mendekati tank, membuka hatch dan mendapati bahwa seorang awak tank menodongnya dengan pistol. Awak tank tersebut menembak, tapi senjatanya macet, yang kemudian dibalas oleh tentara China dengan melemparkan granat kedalam tank, menghabisi sisa awak tank Soviet yang ada di dalam tank tersebut. China berusaha untuk menarik tank yang rusak tersebut, namun sniper sniper Soviet menghalangi usaha tersebut.