TNI-AU memiliki sekitar 16 unit Bronco. Awalnya Bronco ditempatkan di skadron 3, lalu dipindahkan ke skadron 1 pengebom. Waktu terus berjalan, unit Bronco terus berkurang dan akhirnya ditempatkan di skadron udara 21. Kecepatannya yang tergolong rendah, membuat Bronco sangat cocok untuk misi COIN (Counter Insurgency), tapi lain cerita saat menghadapi penangkis serangan udara. Dengan kecepatannya yang rendah membuatnya menjadi sasaran empuk bagi meriam atau rudal anti pesawat. Inilah yang menjadi masalah Bronco ketika bertugas di perang Vietnam.
Hingga perang Teluk pada tahun 1992, Bronco masih sering dioperasikan oleh US Marine untuk misi pengintaian. Bronco milik US Marine domodifkasi menggunakan komponen pengintai canggih, kamera yang terintegrasi, radar, FLIR (Forward Looking Infrared) serta hebatnya lagi Bronco US Marine mengusung rudal Sidewinder. Bronco juga digunakan Negara-negara lain seperti Jerman, Thailand, dan Venezuela