Bronco termasuk pesawat yang memiliki karir tempur yang cukup tinggi, tak hanya di masa perang Vietnam, pesawat yang memiliki julukan ”Kampret” ini juga memiliki reputasi cukup menakjubkan di medan tempur Indonesia. Debutnya sangat terlihat ketika memberikan BTU (bantuan tembakan udara) pada operasi Seroja menumpas Fretilin di Timor-Timur, selain itu Bronco juga berperan aktif pada operasi penumpasan GPK Aceh Merdeka. Serta operas-operasi lainnya yang tak kalah hebat.
TNI AU mendatangkan Bronco untuk menggantikan P-51 Mustang ”Cocor Merah” yang telah uzur di tahun 70 an. Bronco dianggap paling cocok melaksanakan operasi dalam negeri, lebih tepatnya untuk menumpas pemberontakan yang kerap kali melanda Tanah Air. Dikarenakan Bronco memiliki persenjataan untuk anti personel. Yaitu mengusung 4 pucuk senjata berkaliber 12,7 mm pada tiap sponsonnya (telah dimodifikasi), dan juga 5 buah station di bagian bawah fuselage bomb yang memiliki multifungsi, mampu membawa bom 100 Kg hingga 250 Kg berjenis ZAB, MK-28, OFAB serta bisa juga mengusung peluncur roket FFAR.