Kisah Pengembangan Rudal Anti Satelit Amerika – HobbyMiliter.com. Pada tanggal 13 September 1985, Major Wilbert D. Pearson, perwira penerbang USAF berhasil menembakkan rudal anti satelit dalam sebuah uji coba penembakan rudal ASAT. Rudal tersebut ditembakan dari ketinggian 11 Kilometer, di atas samudera pasifik, 322 Kilometer sebelah barat pangkalan udara Vandenberg, California. Pesawat yang digunakan adalah McDonnell Douglas F-15A nomer seri 76-0084 bernama Celestial Eagle, yang di nose-art kan di hidungnya.
Doktrin, taktik dan strategi sistem anti satelit Amerika berbeda dengan sistem anti satelit milik Uni Soviet (dan penerusnya Rusia) serta China. Jika Uni Soviet dan China menggunakan taktik membunuh satelit musuh dengan meluncurkan satelit pembunuh yang mendekati satelit musuh lalu meledakkan diri disampingnya, Amerika mengembangkan sistem pembunuh satelit berbasis rudal.
Sistem yang dianut oleh Soviet dan China dianggap terlalu mahal, karena harus menyiapkan roket pendorong satelit yang tidak bisa diluncurkan sewaktu waktu. Selain itu juga memerlukan landasan peluncuran yang bersifat tetap dan mudah diidentifikasi. Amerika memilih mengembangkan rudal yang bisa diluncurkan dari pesawat tempur sehingga bisa disebar ke seluruh pangkalannya. Tanpa harus membuat landasan peluncuran roket khusus yang mahal.
Lepas landas dari pangkalan udara Edwards di Mojave, Maj. Pearson menerbangkan Celestial Eagle ke daerah peluncuran dengan kecepatan sekitar Mach. 1.22. Diatas daerah peluncuran, dari level flight di kecepatan Mach 1.22 tersebut, Maj Pearson menanjak dengan sudut 65° dalam maneuver 3.8G. Persis di ketinggian 11.613 meter, Rudal Anti Satelit LTV ASM-135 secara otomatis meluncur menuju sasaran yang sudah diset sebelumnya.