Segudang kesaktian persenjataan Havoc tadi didukung oleh bentuk fisik yang ramping. Lebih ramping ketimbang keluarga Mi-24/35. Padahal mesin yang dipakai sama. Itu yang membuat Havoc digadang gadang lebih ganas ketimbang helikopter tempur russia Mi-24/35.
Heli Heli Tempur Terbaru Russia
Masih di era yang sama, di Rusia, Havoc punya rival berat. Pesaingnya adalah Kamov Ka-50 Chernaya Akula. Artinya adalah hiu hitam/Blackshark. Pihak NATO menjuluki Ka-50 dengan nama Hokum.
Namanya juga bersaing, so pasti Kamov punya trik buat mengganjal laju Havoc. Taktik yang disodorkan adalah sistem baling-baling utama bertumpuk (superimposed co-axial main rotor). Konsep macam ini sukses diadopsi pada heli-heli buatan-nya yang lain, macam heli Ka-25/27. Dengan teknologi tadi, fisik Ka-50 lebih ringkas ketimbang Havoc. Selain itu, heli ini hanya mengandalkan satu orang pilot saja buat mengoperasikannya.
Keberhasilan dalam inovasi rancang bangun diikuti dengan kehebatan soal senjata. Kabarnya senjata yang dibawa lebih dahsyat lagi dibandingkan Havoc. Sebut saja soal rudal antitank. Ka-50 mengusung rudal generasi akhir Vikhr (AT-9). Kemampuan antipesawat juga dimiliki dengan dipasangnya rudal Igla V. Sedang sebagai senjata tetap, bertengger sepucuk kanon kaliber 30 mm di bagian kanan tubuh Ka-50.
Inovasi selanjutnya, Kamov melahirkan turunan Ka-50, yaitu Ka-52 Alligator. Perbedaan helikopter tempur rusia ini adalah pada konfigurasi awak yang berjumlah dua orang. Keduanya duduk berdampingan pada kokpit yang lebih lebar. Mirip Mi-35, kabarnya Ka-52 juga bisa dipasangi dengan sejumlah avionik asal Barat.
Tak disangka, Rusia yang awalnya mencontoh strategi AS dalam perang Vietnam, bisa juga melahirkan helikopter helikopter tempur rusia yang super ganas. Walau untuk itu butuh proses yang cukup panjang Dan melelahkan.