Belakangan, untuk meraup dolar lebih banyak lagi, Rusia melahirkan Mi-35M. Varian ekspor teranyar tadi menawarkan sejumlah pembaharuan. Untuk mendongkrak tenaga, kepala rotor titanium diambil dari heli serang Mi-28 Havoc. Kemampuan serbu tak hanya siang, tapi juga bisa malam hari. Semua peralatan sensor dan avionik garapan Barat dijamin bisa pas dipasang. Sementara untuk senjata tetap, ada kubah kanon dua laras kaliber 23 mm di hidung. Dengan segudang kelebihan tadi, ditanggung banyaknegara bakal kesengsem.
Helikopter Awak Tunggal vs Awak Ganda
Pada era 80-an pandangan Rusia tentang heli tempur berubah. Kini Rusia membagi tugas heli serbunya. Yaitu sebagai pengangkut pasukan bersenjata dan pelahap tank maupun heli lawan. Tugas pertama diserahkan pada Mi-17V (generasi akhir Mi-8 Hip). Sedang tugas kedua diberikan pada heli Mi-28 Havoc dan varian Ka-50 Hokum.
Inovasi desain pada Havoc bisa dibilang pro-Barat. Jumlah awak heli misalnya, cukup dua orang saja. Itupun tak bisa menggotong serdadu seperti keluarga Mi-24. Seperti pada AH-64 Apache-nya AS, desain kursi awak dibuat bertrap kebelakang.
Kini giliran senjata. Lagi-lagi seperti Apache, kubah kanon laras tunggal 2A42 kaliber30 mm menempel di dagu Havoc. Kubah ini bisa diputar ke kanan maupun ke kiri dengan radius 110 derajat. Sementara stub wing pada badan heli punya empat cantelan. Tiap cantelan bisa menggotong berbagai tipe senjata seberat 480 kg. Senjata yang diusung adalah tabung roket, rudal antitank AT-6 Spiral, dan juga rudal anti pesawat Strela.
Walau punya aneka jenis senjata, rasanya Havoc belum lah cukup jadi heli tempur kalau tak didukung piranti bela diri. Maka piranti antirudal Chaff dan Flare yang dipasang pada ujung-ujung sayap jadi perangkat standar. Tak hanya itu, kedua awak heli dilindungi oleh konstruksi tahan peluru ala bathtub dibawah kursinya.