Simak lebih teliti lagi, di kanan-kiri bodi heli ditemui sayap kecil (stub wing). Tambahan sayap ini punya peran mendongkrak daya angkat heli sampai 30 persen. Tak hanya itu, radius putar juga jadi lebih kecil. Jelas kesaktian tadi menunjang kegesitan manuver heli.
Masih bicara tentang stub wing. Bagian ini punya fungsi lain, yakni sebagai cantelan senjata. Senjata yang diusung adalah empat buah tabung roket UV-32 kaliber 57 mm, empat unit rudal antitank AT-2 Swatter serta sepucuk senapan mesin kaliber 12,7 mm. Pokoknya sama ganas dengan heli Mi-8 Hip-E.
Mi-24 Hind A Rombak Hidung
Meski pada awal desain, Hind-A dianggap cukup sempurna, toh tetap saja ada kelemahan. Terutama pada kanopi. Bagian ini rentan terhadap tembakan lawan. Akhirnya kelemahan itu diatasi dengan merombak bagian hidung. Hasilnya, dua kokpit berbentuk bubble cockpit nangkring di ujung hidung heli. Heli hasil operasi plastik ini pun sekarang punya nama baru, Mi-24 Hind-D.
Rombakan kokpit model begini membuat Rusia menanggung predikat penjiplak. Lho kok bisa? Untuk tahu jawabannya mari kita lihat hasil modifikasi tadi. Kokpit bagian depan adalah tempat duduk bagi penembak (gunner). Sementara kokpit di belakangnya merupakan seat pilot. Kedua awak heli dilindungi lapisan baja antipeluru. Begitu juga kaca kaca kokpit dibuat anti peluru juga. Nah, konfigurasi lokasi awak serta teknik proteksi macam tadi sudah duluan dipakai AS pada heli tempur AH-1 Cobra . Jadi logis kalau Rusia dinilai sebagai plagiat oleh Barat.
Masih soal kokpit, seluruh interior dicat hijau pupus khas kokpit Rusia. Trik pengecatan ini dinilai bisa mengurangi kelelahan mata awak heli saat bertugas.