Skadron Udara 12 mengoperasikan Hawk 200 sejak tahun 1996. Berdasarkan kontrak pertama yang ditandatangani 1993, pemerintah Inggris menjual 24 Hawk 100/200 senilai 1,8 triliun rupiah. Artinya sesuai total jumlah dibeli dalam 2 kontrak mencapai 40 pesawat, berarti total pembelian menjadi sekitar Rp. 3 triliun.
Baca Juga
Bell 505 Helikopter Latih Baru TNI AL
Hobbymiliter.com - Bell 505 Helikopter Latih Baru TNI AL. Ada beberapa hal yang menarik perhatian penulis dari acara Navy Air Base Open Day (NABOD...
Tapi sayang, operasi besar²an itu hanya untuk menumpas pemberontak yang muslim. Kalo pemberontakan Kristen di Papua aman² aja..??
Bukankah Pemberontak ya tetap pemberontak? Bukan kah kritikan tetap kritikan ? Jangan jadikan agama menjadi bagian akhir sebuah kritrikan
Republik Maluku Selatan itu “Kristen”, tapi ditumpas secara militer tuh? Korban OPM juga sesama rakyat Papua, masih inget gak penyanderaan satu desa di Papua oleh OPM, mereka “Kristen” tuh?
Jangan SARA bos. Biar gimanapun juga leluhur kita entah itu Muslim, Kristen, Hindu, Buddha semua sama-sama memperjuangkan negeri ini saat perang kemerdekaan melawan Agresi Militer Belanda. Untuk kepentingan bersama, bukan golongan.
Dan jangan samakan level GAM dengan OPM. Intensitas konflik bersenjata di Aceh lebih tinggi karena GAM lebih besar jumlahnya dan lebih lengkap persenjataannya, sementara di Papua OPM terbatas persenjataannya sebatas senjata rakitan. Percuma mengerahkan pesawat untuk target yang bahkan tidak kita ketahui konsentrasinya di mana.