Ada beberapa aspek yang menyebabkan Armed TNI AD tertarik dengan LG-1 MK III, salah satunya adalah saat pengujian yang dilakukan oleh Pussenarmed TNI AD, meriam ini mampu menunjukkan kehebatan yang mengerikan, bahkan meriam M2A2 yang legendaris tidak ada apa-apanya. Terlebih lagi seniornya, LG1 MK II sudah digunakan oleh Resimen Artileri Korps Marinir TNI AL semenjak 1994. Debut howitzer ini termasuk memuaskan di kalangan Marinir TNI AL, 6 unit LG-1 MK II pernah menunjukkan keganasannya dalam operasi menumpas GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di 2003 yang lalu. Sampai saat ini Batalyon Armed Marinir TNI AL sudah memiliki 20 unit LG-1 MK II.
Disamping itu MEF (minimum essential force) tahap pertama, TNI AD berencana memesan sekitar 54 unit KH-178 untuk memperkuat 3 batalyon Armed. KH-178 juga sudah sering tampil di depan publik, seperti pada acara Pameran Alutsista TNI AD yang diadakan di Lapangan Monas. Berdasarkan Majalah Commando Edisi 6, menyatakan bahwa daya tembak KH-178 belum memuaskan akurasinya. Ditambah lagi bobotnya yang relative lebih berat.