“Pesawat ini juga akan ditawarkan kepada India. Rusia sebenarnya pernah bernegosiasi tentang kontrak pemesanan MiG-35 sebesar 10 miliar dolar AS (kira-kira 13,3 triliun rupiah) dengan New Delhi di tahun 2011 yang lalu, akan tetapi terkalahkan oleh Rafale Prancis.”
Kendala Produksi
“Kemungkinan Angkatan Bersenjata Rusia akan seluruhnya mengganti MiG-29 dengan MiG-35,”Kata Bulat.
“Kurang lebih 80 sampai 100 jet yang akan disiapkan untuk unit pengebom tempur, dan 120 sampai 150 ke unit tempur.”
Berkebalikan dengan pendapat Bulat, Viktor Litovkin, seorang mantan kolonel yang bekerja di kantor berita TASS berpendapat kalau MiG-35 malah ketinggalan zaman.
“Menurut saya kampanye MiG-35, bertujuan menunjukkan kepada dunia kalau RSK MiG (perusahaan yang mendesain MiG-35) belum kalah saing dengan pihak Biro Desain Sukhoi,” ujarnya.
DIa juga memaparkan keraguannya tentang peluang penggantian MiG-29 menjadi MiG-35.
“RSK MiG merupakan pabrik kecil, mereka tak akan bisa memproduksi jet ini sendirian. Investasi juga sangat diperlukan baik oleh pemerintah maupun Negara-negara pembelinya, agar perusahaan ini mampu tetap berjalan,” tutupnya.