Aerostar juga bisa dilengkapi dengan radar jenis Synthetic Aperture Radar (SAR), signal intelligence (SIGINT) hingga communication intelligence (COMINT). Aerostar juga dilengkapi dengan mesin tunggal Zanzottera 498i two-stroke boxer bertenaga 28kW. Mesin juga menggunakan electronic fuel injection untuk mengendalikan kerja mesin pada ketinggian dan perubahan suhu, yang bertujuan agar drone mampu terbang dalam waktu yang lama. Teorinya Aerostar mampu terbang non-stop hingga 12 jam pada ketinggian 18.000 kaki (sekitar 5.486 meter).
Selain Indonesia dan Israel, Aerostar juga digunakan oleh beberapa Negara seperti Rusia, Nigeria, dan Polandia. Di Asia Tenggara, selain Indonesia, Thailand juga dikabarkan memiliki Aerostar. Dengan dimensinya yang ramping, Aerostar juga memiliki mobilitas yang cukup tinggi.