SM-6 bisa dioperasikan langsung dari dalam jaringan Naval Integrated Fire Control-Counter Air (NIFC-CA) milik US Navy. Hal ini akan memungkinkan pesawat militer semacam E-2D Hawkeye dan F-35C Joint Strike Fighter untuk mendeteksi rudal musuh berketinggian rendah yang tidak mampu dikenali oleh radar berbasis kapal. Pesawat kemudian menyampaikan informasi penargetan ke armada kapal jelajah atau perusak yang kemudian mengeksekusinya dengan peluncur SM-6.
Rudal Standard sejatinya memiliki banyak kegunaan, namun tidak bisa melaksanakan semuanya secara rinci. Rudal ini hanya mampu mencegat rudal balistik ketika memasuki fase terminal (beberapa detik sebelum hulu ledaknya turun dari atmosfir untuk menyerang target di permukaan). Hulu ledak rudal Standard juga kurang bertenaga sehingga tidak sanggup menembus fasilitas berlapis baja semacam bunker dan tank. Namun, kemampuan anti-kapalnya tergolong unik, karena tidak semua rudal SAM memiliki fitur tersebut.