Pada kesempatan yang sama, Menlu Arab Saudi juga mengungkapkan kekhawatirannya soal keengganan Amerika Serikat untuk ikut campur tangan dalam perang Suriah. Al-Jubeir berharap, pemerintahan Trump akan lebih terlibat dalam konflik Timur Tengah, serta “membangun ulang” hubungan dengan para sekutunya disana.
“Saya pikir, perubahan akan terjadi,” tungkas al-Jubeir.
Pihak Saudi juga mengungkapkan kekhawatirannya soal peran gerakan Syiah Lebanon, Hezbollah yang didukung langsung oleh Iran. “Harapan kami, Lebanon hendaknya tidak menjadi sumber bahaya bagi kami, terutama Hezbollah,” kata sang Menlu.
Kendati demikian, ia memuji peranan Presiden Lebanon yang baru, Michel Aoun yang notabenenya didukung oleh Hezbollah. Jubeir mengaku Aoun “sudah bertindak layaknya negarawan setelah terpilih, dan pekan kemarin sudah mengunjungi Riyadh sebagai kunjungan kenegaraan perdananya,” tutup al-Jubeir.