“Republik Rakyat Tiongkok harus paham bahwa di Amerika, keputusan mengenai penyambutan tamu dirancang khusus untuk kalangan kami sendiri. Ini bukan soal RRT. Ini adalah soal hubungan antara AS dan Taiwan, negara sekutu yang kami wajib bela secara hukum. Tiongkok juga tidak memberi kami kekuatan veto soal pihak-pihak yang mereka temui. Kami akan terus menemui pihak manapun yang kami anggap pantas, termasuk Taiwan,” ungkap Cruz dalam pernyataannya. Namun, sang senator menegaskan bahwa hubungan antara Taiwan dan AS tidak ikut dinegosiasikan.
Hubungan diplomatic antara Tiongkok dan AS mulai memburuk pada Desember 2016 silam setelah Presiden terpilih Donald Trump menghubungi Presiden Tsai Ing-wen lewat telepon. Trump tercatat sebagai Presiden AS pertama yang berbicara dengan pemimpin Taiwan dalam kapasitas kenegaraan, sejak Washington mencabut hubungan kenegaraan dengan Taiwan sebagai konsekuensi atas Kebijakan Satu Tiongkok yang diterapkan Beijing di tahun 1979.
Wilayah pasifik semakin memanas pemerintah RI hrs memberikan perkuatan di keduta2an besar di semua negara, dg menyertakan intelejen Indonesia sbg pendamping juga sekaligus sbg mata/telinga pemerintah pusat dan informasi ini akan digunakan utk kebijakan pemerintah utk mensikapi keadaan di dunia.