Hobbymiliter.com – Australia pada hari Kamis (5 Januari) menolak klaim yang menyatakan bahwa pihaknya berusaha untuk merekrut tentara-tentara terbaik dari Indonesia. Mereka juga membeberkan bahwa kerjasama militer antar kedua negara sudah tak lagi berjalan semestinya sejak akhir bulan lalu. Beberapa jenis kerjasama, termasuk diantaranya latihan gabungan, pendidikan, dan program pertukaran personil pun ikut terhenti.
Kemarahan TNI ditengarai berasal dari poster provokatif yang ditempelkan di pangkalan militer Australia. Seperti ramai diberitakan, pasukan Kopassus TNI yang berkunjung ke pangkalan tersebut merasa tersinggung karena menemukan adanya pesan bernada provokatif mengenai kondisi di Papua Barat (Papua) dan kalimat yang mempelintir istilah Pancasila menjadi “Pancagila.”
Kantor berita Australian Broadcasting Network (ABC) yang memberitakan konferensi pers Menteri Pertahanan Australia di Canberra juga ikut memutar kilas balik pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat memberi pidato November 2016 silam. Dalam video tersebut, Jenderal Gatot secara terang-terangan menyuarakan kekhawatirannya akan usaha Australia untuk merekrut personil terbaik dari TNI sebagai agen untuk memengaruhi Indonesia.
Dg situasi yg semakin memanas, apa salahnya keduta2an besar di luar negeri hrs dimasukkan intelejen Indonesia dan intelejen mrpk mata/telinga memantau semua kejadian yg ada didunia sbg kebijakan pemerintah RI dlm mengambil suatu keputusan utk kedlm maupun keluar.
Sudah lah pak. Itu sop umum i kedutaan2 kita.