Setelah resmi menjadi satuan lawan teror aspek laut TNI AL, maka kedudukan pasukan elit yang berbasis di salah satu pojok rahasia kawasan Bhumi Marinir Cilandak ini langsung berada di bawah kendali Pangab (kini Panglima TNI). Sementara wewenang pembinaan pasukan Denjaka diserahkan kepada Kepala Badan Intelijen Strategis (KaBais) TNI.
Secara garis besar susunan organisasi pasukan Denjaka TNI AL terdiri dari satu detasemen markas, satu tim markas, satu tim teknik, dan tiga tim tempur yang menyandang nama sandi Tim Alfa (A), Tim Bravo (B), dan Tim Charlie (C) Denjaka sebagai unsur pelaksana di lapangan.
Pendidikan dan Latihan Pasukan Denjaka
Pada dasarnya, materi pendidikan lawan teror yang diterima oleh seorang calon anggota Denjaka TNI AL tak banyak berbeda dengan yang disuguhkan pada kebanyakan unit sejenis lainnya di jajaran TNI dan Polri. Hanya saja mengingat ruang lingkup operasi lebih banyak berkutat di laut, maka isi silabus latihan pasukan denjaka selain metode pencapaian sasaran lewat teknik lintas udara juga dikenal penerapan metode lintas bawah air (selam komando) dan lintas permukaan air secara senyap.
Khusus bagi metode yang disebut belakangan dapat dilakukan baik dengan cara renang tempur (combat swimming) atau menaiki perahu karet bermotor. Latihan yang terus menerus secara sungguh sungguh adalah dasar dari kehebatan pasukan denjaka ini.
Pada prakteknya, Pasukan Denjaka TNI AL memang selalu menggabungkan ketiga macam teknik perlintasan secara senyap tersebut guna mencapai sasaran yang ada di tengah laut menjelang tengah malam atau bahkan saat dini hari. Entah itu berupa kapal laut pengangkut penumpang yang tengah berlayar (ataupun lego jangkar), anjungan pengeboran minyak (rig), kapal tanker berukuran raksasa (super tanker), bahkan kepulauan terpencil yang dijadikan instalasi vital atau pun tempat rekreasi di tengah laut.
Guna mendapatkan sumber daya manusia yang telah siap beraksi di ketiga metode pelintasan ini, maka tak ada pilihan lain kecuali merekrutnya dari para personel Yontaifib Marinir dan Kopaska. Sejumlah personel terbaik dari kedua satuan khusus TNI AL ini kemudian digembleng dalam satu program pelatihan bertajuk Kursus Penanggulangan Teror Aspek Laut (PTAL).
Selama 165 hari, para peserta Kursus PTAL digembleng habis-habisan mulai dari urusan intelijen, taktik dan teknik lawan teror serta lawan sabotase, hingga teknik komando kelautan dan para lanjut (advanced para). Tahapan pendalaman teori dijalani para siswa kursus di Mako Denjaka, Cilandak. Sementara tahapan praktek lapangan diselenggarakan pada sejumlah lokasi latihan rahasia di wilayah perkotaan Jakarta, Bogor, Tangerang, Kepulauan Seribu, dan Lampung.
Kursus PTAL Denjaka terbagi dalam empat tahapan. Yakni, tahap prabakti selama tujuh hari, tahap pembekalan teori di kelas selama 90 hari, tahap pembekalan praktek di lapangan selama 65 hari, dan diakhiri dengan tahap konsolidasi selama tiga hari. Materi pendidikan yang jadi santapan harian para siswa cukup seabrek. Meliputi peningkatan kemampuan fisik dasar, pemeliharaan sekaligus peningkatan kemahiran khusus intai amfibi, bela diri, dan penguasaan berbagai taktik dan teknik penyusupan dari tri matra (darat-laut-udara).
Kehebatan Pasukan Denjaka TNI AL
Setelah semua dilalui, peserta kursus PTAL Denjaka masih harus menguasai bermacam taktik dan teknik merebut sekaligus menguasai bermacam kapal dan instalasi vital di tengah laut. Tak peduli apakah berpenumpang/berpenghuni atau pun tidak. Selanjutnya mereka juga dilatih menjinakkan berbagai jenis rangkaian peledak, bertahan hidup di alam yang keras dengan bekal peralatan minim, dan tahan disiksa jika tertangkap musuh. Namun bila memang tertangkap, dia tentu harus berupaya kabur tanpa ketahuan.
TNI Hebat! 🙂
jaya lah dilautan ….semoga dapat menjaga tanah air kita…sebagai anak yang mempunyai ayah dulu sebagai imam tentara KKO berpangkat kapten , “A.M. FATWA”. 1, telah teruji dan terbina mental serta ketangguhan phisik yg telah mengalami siksaan berat aparat LAKSUS umumnya tentara angkatan darat hingga geger otak ringan dijaman ORBA .2. penyerangan clurit di wajah yang hampir menewaskan dirinya hingga dirawat dirumah sakit angkatan laut minto harjo, benhil, jakarta pusat. 3. pemberian penularan penyakit hepatitis c kronis di lembaga pemasyarakatan cipinang hingga akhirnya merengut nyawa dibelakang hari.
namun negara memberikan penghargaan berupa bintang anumerta kepadanya hingga dimakamkan dimakam pahlawan utama kalibata, jakarta selatan.
selang setelah mengundurkan diri dari dinas keprajuritan, beliau sempat memimpin partai amanat nasional hingga dipercayakan sebagai wakil ketua dpr ri, wakil ketua mpr ri, ketua dewan kehormatan dpd ri hingga ajal menjemput karena saki8t hepatitis kronis
Angkatan Laut Melatih Pasukanya dengan Baik. Jalesveva jayamahe.
Hooyaa…