Permulaan Perlawanan, Hasil Operasi Intelijen CIA
Awal bulan Desember 1958, serangan gerilyawan Tibet terhadap konvoi pasukan RRC maupun markasnya di Teng Dzong mulai meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas. Dalam setiap serangan, puluhan prajurit RRC berhasil ditewaskan dan sejumlah senjata modern juga berhasil direbut. Sayang, meski bernyali besar gerilyawan Tibet tidak punya perangkat radio komunikasi dan senjata penangkis serangan udara. Akibatnya, serangan terhadap sejumlah basis militer RRC kerap tidak terkoordinasi dengan baik dan segera buyar tatkala AU RRC mulai terlibat.
Pada bulan September 1959, CIA menerjunkan 18 orang gerilyawan jebolan Camp Hale di dekat dusun Chagra Pembar sekitar 300 kilometer timur laut Lhasa. Misi mereka menggalang dan melatih warga setempat agar siap jadi gerilyawan anti RRC. Kabarnya, jumlah warga yang berhasil direkrut mencapai 35.000 orang. Tidak hanya senjata, amunisi dan bahan peledak, mereka juga dibekali dua unit radio komunikasi guna menjalin kontak dengan agen CIA yang bermukim di Nepal. Ditambah dengan dropping senjata dan obat-obatan di dusun Nira Tsogeng pada awal bulan Januari 1960, Operasi Intelijen CIA selanjutnya berani melibatkan diri secara terbuka dalam konflik di Tibet.
Namun tidak selamanya pihak gerilyawan seia sekata dengan CIA. Dalam satu kasus mereka hendak bergerak dalam formasi besar sementara CIA condong pada pembentukan unit kecil agar lebih mudah bermanuver dan relatif lebih ‘aman’ dari deteksi pasukan RRC. Pendapat CIA ini kelak terbukti kebenarannya saat di satu pagi yang cerah pada bulan Maret 1960 tiga pesawat terbang AU RRC mendadak terbang melintas di atas basis para pemberontak sambil menebar selebaran berisi permintaan agar para gerilyawan menyerah karena basis pemberontak dan dusun Chagra Pembar telah dikepung pasukan RRC.
Lepas tengah hari hingga menjelang malam, 10 unit pesawat jet tempur MiG-15 milik RRC meraung-raung di langit Chagra Pembar sambil menjatuhkan puluhan bom bakar. Dengan diselingi tembakan artileri berat, serangan udara ini kemudian berlanjut selama beberapa hari hingga akhirnya dusun Chagra Pembar dan dusun Nira Tsogeng rata dengan tanah. Dari 18 gerilyawan Tibet alumni Camp Hale, hanya lima orang yang berhasil selamat.
Pada musim semi tahun 1960, CIA menerjunkan tujuh orang jebolan Camp Hale di dusun Markam, Tibet Timur. Kelompok kecil ini dipimpin oleh Yeshe Wangyal, putera seorang kepala suku yang beberapa bulan sebelumnya dieksekusi tentara RRC. Turut bersama ketujuh orang ini sejumlah besar senjata dan makanan. Namun entah siapa yang membocorkan kehadirannya, tidak lama setelah mereka tiba dan belum sempat melatih penduduk setempat, satu kompi pasukan RRC tiba di dusun Markam dan terjadi baku tembak sengit. Lewat aksi baku bunuh selama hampir empat jam, nyaris seluruh personil kelompok Yeshe Wangyal tewas. Meski begitu insiden ini tidak lantas menyurutkan tekad CIA untuk menerjunkan lebih banyak gerilyawan. Beberapa hari kemudian Operasi Intelijen CIA menerjunkan 49 orang. Naas, hanya 20 orang yang berhasil luput dari sergapan pasukan RRC. Sisanya tewas ataupun tertawan.