SPESIFIKASI TEKNIS PGZ-95
Selaras dengan konsep baku yang sejak awal mendasari perancangannya, maka sebagai satu sista arhanud gerak sendiri tentu saja PGZ-95 harus memiliki tingkat mobilitas yang tinggi. Untuk itu perlu kasis yang cocok. Dengan menimbang bahwa bobot total seluruh sistem senjata berikut aneka perangkat radar yang bakal diusung lumayan berat maka pihak Norinco mengesampingkan truk militer konvensional sebagai kasis PGZ-95. Sebagai gantinya yang dipilih adalah kendaraan lapis baja beroda rantai Tipe 95 hasil jiplakan panser ringan berawak tiga jenis BMD (Bojevaya Mashina Desanta)-3 yang dibeli RRC dari Rusia dalam jumlah besar pada awal dekade 1990-an.
Sepintas, tampilan fisik panser Tipe 95 memang bak pinang dibelah dua dengan BMD-3. Baik dalam perkara ukuran dimensi maupun bobot, kecepatan serta jangkauan jelajah. Panjang karoseri panser Tipe 95 mencapai 6,71 meter, lebar 3,2 meter, bobot kosong 12,9 ton, bobot siap tempur 22,5 ton, laju jelajah maksimum di jalan raya 53 kilometer per jam dan jangkauan jelajah 450 kilometer. Khusus untuk kendaraan pos komando, tampilan fisik panser Tipe 95 sedikit mengalami modifikasi. Selain panjang badannya mencapai 6,82 meter, serta jangkauan jelajah. Panjang karoseri panser Tipe 95 mencapai 6,71 meter, lebar 3,2 meter, bobot kosong 12,9 ton, bobot siap tempur 22,5 ton, laju jelajah maksimum di jalan raya 53 kilometer per jam dan jangkauan jelajah 450 kilometer. Khusus untuk kendaraan pos komando, tampilan fisik panser Tipe 95 sedikit mengalami modifikasi. Selain panjang badannya mencapai 6,82 meter, bagian buritan dibuat sedikit lebih besar. Tujuannya agar bisa mengakomodasi berbagai perangkat komunikasi elektronik plus ruang komandan baterai. Selain itu pada bagian atas kubah senjata kendaraan pos komando dipantek sepucuk senapan mesin berat penangkis serangan udara kaliber 12,7 milimeter.