Gagalnya kesepakatan G to G dengan Pemerintah Belanda membuat Kementerian Pertahanan Indonesia mencari sumber lain untuk pembelian MBT Leopard 2 ini: Jerman. Khusus untuk Jerman, maka yang dilakukan adalah negosiasi G to B, dimana ada 2 perusahaan Jerman yang dibidik: KMW, si pembuat Leopard 2 ini, dan Rheinmetall. Masing masing perusahaan mempunyai stok Leopard 2A4 bekas hasil buy back dan mempunyai penawaran upgrade yang mumpuni bagi Leopard 2A4 ini.
Bulan Juli 2012, Tim dari Kemenhan Republik Indonesia kembali ke Jerman untuk melakukan negoisasi dengan Rheinmetall. Hasilnya, disepakati pembelian 61 unit MBT Leopard 2RI dan 42 MBT Leopard 2A4. MBT Leopard RI merupakan MBT Leopard 2A4 yang diupgrade secara custom dengan merujuk pada paket upgrade Leopard 2 Revolution yang ditawarkan oleh Rheinmetall. Pembelian ini merupakan good deal, dengan harga USD 1.7 juta untuk per unit MBT Leopard 2RI dan USD 700 ribu untuk setiap unit MBT Leopard 2A4. Pembelian masih ditambah dengan 5 recovery vechicle, 3 bridge layer, 3 tank zeni dan 72 unit IFV Marder. Total biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, tetap sesuai anggaran semula: $280 juta dollar.