Gugus tempur laut TLDM terdiri dari 2 unit kapal perang jenis Fregat kelas Lekiu (Derivatif Fregat F2000 buatan Inggris), 3 unit kapal perang jenis Korvet kelas Kasturi, 4 unit kapal perang jenis Korvet kelas Laksamana, 6 unit kapal patroli lepas pantai kelas Kedah, 14 unit kapal cepat kelas Perdana, Handalan, dan Jerung, serta 2 unit kapal selam diesel elektrik kelas Scorpene yang dalam penyebutan nya di TLDM disebut sebagai kapal selam kelas Perdana Menteri.
Disamping gugus tempur laut atau Guspurla, juga terdapat satuan kapal pendukung multi peran dan logistik yang didalam nya terdapat 5 unit kapal dengan perincian 2 unit kapal pendukung multi peran, 2 unit kapal logistik kelas Bunga Mas, dan 1 unit kapal penyelamat kapal selam kelas Mega Bakti. TLDM juga memiliki 4 unit kapal penyapu ranjau, 17 unit kapal cepat untuk buru sergap, 4 unit kapal latih, serta 2 unit kapal survei Hidro Oseanografi.
Untuk operasi anti kapal selam, TLDM memiliki 6 unit helikopter tempur anti kapal selam Westland Super Lynx 300. Disamping itu, TLDM juga mengoperasikan helikopter AS555SN Fennec untuk misi survei dan pengintaian.
Armada Masa Depan Angkatan Laut Malaysia
Tentera Laut Diraja Malaysia atau TLDM telah membuat suatu konsep penyederhanaan kelas kapal untuk Armada TLDM di masa depan. Saat ini TLDM memiliki 15 kelas kapal dari berbagai jenis, dan akan menyederhanakan nya menjadi 5 kelas utama. Konsep ini diklaim akan meningkatkan efisiensi dalam biaya operasional bagi TLDM.
Untuk menggantikan kelas – kelas Korvet dan Fregat yang sudah uzur, TLDM telah mengakuisisi sebanyak 6 unit kapal perang jenis Littoral Combat Ship. Unit pertama dari 6 unit yang dipesan saat ini sedang dalam proses pengerjaan. Kapal – kapal LCS ini merupakan kapal Fregat Stealth (Siluman) yang dibuat berdasar basis dari kapal Korvet kelas Gowind buatan galangan kapal Perancis, DCNS.
Selain peneyederhanaan kelas kapal dan penggantian armada kapal kombatan permukaan, TLDM juga berencana untuk menambah jumlah kapal selam yang dimiliki nya. Kalangan pengamat militer memperkirakan Malaysia akan menambah 2 unit kapal selam kelas Scorpene setelah memiliki 2 unit yang dioperasikan dan dinamai sebagai kapal selam kelas Perdana Menteri.
Penutup
Angkatan Laut Malaysia merupakan salah satu mitra taktis dan strategis bagi Indonesia, terlepas dari fakta sejarah bahwa Indonesia pernah secara langsung berhadapan dengan Malaysia di era 60’an. Konsep penyederhanaan kelas kapal dapat dijadikan bahan percontohan bagi TNI AL yang juga memiliki banyak jenis dan kelas kapal dalam inventarisnya. Sebagai sesama elemen kekuatan maritim di ASEAN, sudah sepatutnya kita meng apresiasi langkah – langkah perkuatan armada Angkatan Laut Malaysia. Selain sebagai bahan apresiasi, perkuatan armada TLDM juga dapat dijadikan momentum bagi kebangkitan Armada TNI AL secara umum.