Untuk menunjang sistem deteksi target M-TADS, serta radar penjejak target dan kendali penembakan Longbow, dipasang pula perangkat Forward Looking Infra Red atau FLIR yang dapat digunakan untuk mencari sasaran dengan menggunakan gelombang infra merah. Kesemua fitur tersebut memungkinkan helikopter tempur ini untuk dapat bertempur dalam situasi dan kondisi cuaca apapun. Konfigurasi senjata juga dapat dilakukan sesuai misi yang akan diembankan. Semisal, untuk menghalau gerak maju pasukan lapis baja musuh, disiapkan konfigurasi 16 unit rudal udara ke darat AGM 114 Hellfire serta 4 unit rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder.
Pembelian AH-64E Guardian Oleh Indonesia
Kontrak penjualan AH-64E untuk pemerintah Indonesia disetujui oleh pemerintah Amerika Serikat pada bulan Agustus 2013. Nilai kontrak tersebut sebesar 500 juta Dollar Amerika Serikat. Sebanyak 8 unit helikopter baru AH-64E akan tiba pada awal 2017. Mekanisme kontrak yang digunakan yakni dengan mekanisme Foreign Military Sales atau FMS.
Penutup
Hadirnya helikopter tempur AH-64E Guardian ini tentu akan menambah daya gempur skuadron helikopter serang milik Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat atau Puspenerbad. Sebelumnya unit-unit helikopter Mi-35P telah menjadi andalan untuk menjalankan fungsi helikopter serang dalam tubuh Penerbangan TNI AD.