Namun perlu dicatat bahwa Amerika Serikat telah merancang rudal jelajah yang dirancang secara spesifik untuk kebal terhadap penyumbat sinyal GPS, seperti halnya rudal Tomahawk. Jadi, masih belum jelas apakah sistem ini bisa berjalan secara efektif.
Meski begitu, pakar militer Rusia Anton Lavrov masih yakin bahwa paket alat penyumbat sinyal via menara seluler tersebut akan mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
“Transmisi sinyal elementer dari satelit bertumpu pada pondasi sistem navigasi satelit yang sudah terstandar. Jadi, jika ada pembelokan sedikit saja dari frekuensi yang sudah dirancang, bahkan dalam milidetik sekalipun, keakuratan hasilnya akan menurun drastis,” kata Lavrov. Ia berpendapat bahwa jika sistem penyumbat sinyal Rusia bisa mengubah frekuensi satelit rudal musuh sedikit saja, maka tugasnya sudah selesai.