
“(Latihan) tersebut adalah yang terakhir. Itu sudah diprogram sebelumnya. Saya tidak mau pasukan saya dipermalukan lagi,” tangkas Duterte.
Sejak mengambil alih kursi kepresidenan Filipina pada 30 Juni silam, Duterte semakin yakin bahwa Tiongkok dan Rusia akan mampu berperan sebagai sekutu baru yang lebih menjanjikan, ketimbang Amerika Serikat yang notabenenya pernah menjajah Filipina.
Ia juga beberapa kali pernah meluapkan kekesalannya akibat kritik yang dialamatkan oleh pihak Amerika mengenai pembunuhan massal yang ia lakukan terhadap pelaku kriminal, terutama penjahat narkoba. Duterte juga sering meremehkan Amerika Serikat yang menurutnya sudah semakin menurun pengaruh politik dan kekuatan ekonominya.