Bom pintar tersebut mengandalkan sistem navigasi inersial, serta GPS untuk sistem pandu penerbangan munisi tersebut. Selain itu, masih ditambah dengan sistem pandu terminal berbasis imaging infra red (IIR). Munisi tersebut dapat menghadapi target bergerak maupun target diam.
Sebelumnya, telah diadakan Pertemuan Presentasi Sistem Senjata Network-Loitering Attack Weapon System (N-LAWS) oleh pihak China yang diwakili oleh perusahaan Aerospace Long-March International Trade (ALIT). Turut terlibat dalam presentasi ini perusahaan Indonesia, PT Global Difens Mandiri. Dalam pertemuan ini dibahas mengenai senjata loitering attack weapon termasuk WS-43. Presentasi ini diadakan di Cimahi, Jawa Barat pada 15 Agustus 2016.