“Lagi-lagi, ini adalah bentuk hal yang tidak masuk akal. Situs web (kami) mengalami serangan sebanyak puluh ribuan kali dari peretas setiap harinya,” kata kantor berita Interfax mengutip pernyataan jurubicara kepresidenan Dmitry Peskov.
Serangan peretasan database milik Komite Nasional Demokrat (DMC) pada Juni silam dan bocornya 20 ribu email yang disebarluaskan oleh Wikileaks, membuat Amerika Serikat dan Partai Demokrat ramai-ramai menuduh Rusia sebagai biang keladinya.
FBI mencatat ada delapan alamat IP yang berbeda dalam dugaan sumber dua serangan peretasan diatas. Salah satunya berada di Arizona, sedangkan yang lain berada di Illinois. Serangan tersebut diduga berkaitan satu sama lain, karena salah satu alamat IP pernah dipakai dua kali.