Sedangkan parlemen Irak menuduh tentara Turki sebagai “pasukan penjajah.” Sedangkan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengungkapkan kekhawatirannya akan terjadinya “perang regional.”
Namun pernyataan Irak dianggap sebagai angin lalu oleh Turki.
“Mereka tidak punya hak untuk berbicara seperti itu. Ketika tentara dari 63 negara ada di wilayah Irak, mengapa mengapa harus fokus soal kehadiran pasukan kami?,” kata Yildirim.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan keberadaan Turki di Irak adalah untuk memperbaiki stabilitas dan keamanan Baghdad.
“Sudah barang tentu kami tidak ingin beradu mulut secara kasar dengan Irak, namun jika Tuhan berkehendak, pemerintah Irak akan mengerti secepatnya,” kata Cavusoglu dalam sebuah konferensi pers di Ankara, Kamis, 6 Oktober.
Tambah ruwet nih timteng. Jgn2 skenario yg ditulis di novel fiksi the negosiator ( f. Forsyth ), bakal terjadi, biarpun ga sama persis. All about oil.
sebenernya niatan Turki mau merangsek masuk ke Irak itu bukan cuma semata-mata mau ngusir ISIS… tapi menekan orang Kurdistan yang berafiliasi sama PKK… satu tembakan dua burung yang jatuh