“(Orang) Amerika pernah tinggal disini selama 50 tahun. Mereka masih punya sindrom kolonial. Pikirnya, kita masih berada dibawah (kekuasaan) mereka,” tambah sang Presiden.
“Ambil semua dollar yang kami punya kalau Anda mau. Kami tidak akan kelaparan. Setelah dokumen ini diulas kembali, Anda tidak bisa meminta tandatangan (Presiden) soal izin tersebut… termasuk memainkan perang. Ingin mempersulit saya? Boleh. Akan saya ladeni. Saya bukan negarawan. Saya maju sebagai Presiden. Untuk apa saya jadi negarawan?” kata Duterte.
“Ketika saya berada di Laos, saya bertemu dengan (Perdana Menteri Rusia Dmitry) Medvedev. Saya minta bantuan mereka. Saya bilang, orang Amerika menghina saya. Mereka menjawab, seperti itulah orang Amerika. Kami akan membantu Anda. Lalu (saya bertemu dengan perwakilan) Tiongkok, mereka bilang saya tidak akan dapat apa-apa jika bersama Amerika. Itulah mengapa saya akan pergi ke Tiongkok dan berteman dengan mereka. Juga dengan Rusia,” ujar Duterte dengan suara bulat.