Hobbymiliter.com – Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial dengan Amerika Serikat sebagai sasarannya. Presiden yang dikenal dengan “Death Squad”-nya tersebut mengancam akan mencoret pakta kerjasama militer bertajuk Enhanced Defense Cooperation Agreement (EDCA) yang disusun bersama AS. Dalam pakta tersebut, disebutkan bahwa pasukan AS akan diperbolehkan untuk melakukan aktivitas di berbagai lokasi pangkalan militer Filipina.
Dalam pidatonya saat membuka festival MassKara di Bacolod City, Duterte mengatakan pakta EDCA yang disahkan oleh Mahkamah Agung Filipina pada awal tahun ini, masih bisa dicoret. Ini karena aturan tersebut tidak ditandatangani oleh mantan Presiden Benigno Aquino III.
“Bolehkah saya mengingatkan Amerika bahwa EDCA ini… adalah dokumen resmi namun tidak mengandung tandatangan Aquino. Sekarang Anda lebih baik berpikir dua kali, karena saya akan menyuruh Anda keluar dari Filipina,” tandas Duterte.
Putusan Mahkamah Agung Filipina menyebutkan EDCA merupakan implementasi dari dua kerjasama yang pernah ditandatangani oleh Filipina dan AS, yakni Mutual Defense Treaty (1951) dan Visiting Forces Agreement (1999).