Tiongkok sebenarnya tidak terlalu khawatir mengingat jarak luncur BrahMos hanya mencapai 290 kilometer, yang mana akan membatasi potensi India untuk mengancam daerah perbatasan Tiongkok saat ini. Namun Beijing mengaku jika India memodifikasi rudal siluman tersebut dengan teknologi tambahan, maka ancamannya bisa jauh lebih besar.
Sebagai peluru kendali hipersonik, BrahMos ditenagai dengan energi kinetik yang mampu meningkatkan kemampuan silumannya dan melakukan penetrasi terhadap obyek target. Kecepatannya saat ini dapat mencapai 3400 km/jam, namun Rusia dan India sedang mempersiapkan varian baru yang dapat meluncur dengan jarak lebih jauh dan berkecepatan dua kali lipat dalam 5 hingga 7 tahun ke depan.