Dalam rencana tersebut, UAV yang dibutuhkan harus memiliki sensor ganda, kemampuan perang elektronik, bom C4, dan senjata untuk menemani kendaraan perang udara seperti Bell-Boeing MV-22 Osprey dan Lockheed Martin F-35B Lightning II. Semuanya akan ditempatkan pada kapal-kapal marinir.
V-247 Vigilant diperkirakan akan siap untuk diproduksi secara massal pada 2023 mendatang. Sedangkan rencana USMC mengharuskan kontraktor untuk mendemonstrasikan teknologinya pada 2018 dan membuat produksi awal pada 2026. Bell Helicopters belum menentukan besaran tenaga untuk drone tersebut, namun pihaknya sedang mencari cara untuk mengimplementasikan 5000-6000 hp.
Sifat arsitekturnya yang terbuka membuatnya dapat dikustomisasi untuk kepentingan misi khusus. Hulu internalnya dapat mengangkut sensor, bahan bakar, radar, pelampung sonar, torpedo MK-50, atau rudal Hellfire.