Rencana untuk menggabungkan struktur militer negara-negara Uni Eropa ke dalam satu angkatan bersenjata sejatinya sudah diperbincangkan sejak beberapa tahun belakangan. Namun, isu ini belum pernah diangkat menjadi proposal, karena adanya penolakan keras dari Inggris yang menganggap NATO-lah yang harusnya bertanggungjawab untuk memastikan keamanan blok benua biru tersebut.
Isu tentara Uni Eropa kembali mengemuka ketika Inggris mengadakan referendum Brexit. Dalam referendum tersebut, 51,9 persen pemilih (17,4 juta warga Inggris) memilih untuk mendukung keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa, sedangkan 16,1 juta lainnya memilih untuk bertahan.
Awal pekan kemarin, Menteri Luar Negeri Inggris Untuk Urusan Keluar Dari Uni Eropa, David Davis mengatakan bahwa Ayat 50 dalam Traktat Lisbon tidak akan dicetuskan sebelum kementeriannya beroperasi secara penuh.