“Ini adalah solusi berteknologi rendah yang dapat (menyelesaikan) masalah berteknologi tinggi,” ujar jurubicara kepolisian Dennis Janus.
Kepolisian Belanda sebelumnya pernah melakukan pertarungan adu cepat antara elang dan drone pada 2015 silam. Kini, pihaknya yakin hewan tersebut dapat menjadi solusi ideal untuk menangkal semakin banyaknya drone yang kerap mengganggu penerbangan dan mengintip lokasi rahasia.
“Kami menyadari bahwa (elang) merupakan salah satu tindakan balasan yang paling efektif untuk melawan drone yang semakin liar dan tidak bersahabat,” ujar kepala operasi polisi Michel Baeten.
Selama periode ujicoba, “tidak ada seekorpun elang yang terluka. Sebaliknya, seluruh drone tidak ada yang selamat,” ujar Janus untuk menenangkan kekhawatiran dari kelompok pecinta hewan.
Namun dalam demonstrasi tersebut, elang yang dipertontonkan beberapa kali tidak dapat mengenai sasaran. Janus berpendapat, “(Elang) adalah seekor burung, bukan robot. Solusi ini bukan tanpa cacat. Suhunya sangat panas hari ini dan saya diberitahu bahwa seekor burungpun bisa terpengaruh kondisi cuaca,” ujarnya.
Meski begitu, Kepolisian Belanda menekankan bahwa elang anti drone yang mereka latih memiliki tingkat efektivitas diatas 80 persen.
Sekitar 100 personil polisi akan dilatih untuk bekerjasama dengan pasukan burung elang tersebut untuk “menjaga keamanan dari atas udara.”