Koordinator proyek Antonov untuk Tiongkok, Gennadiy Gabruk mengakui pesawat kedua tersebut akan diperbarui secara total dan “dalam kondisi yang optimal” ketika diserahterimakan kepada pihak Tiongkok pada tahun 2021 mendatang.
“Jet ini akan dibangun berdasarkan basis kerangka yang sudah kami miliki, namun semua perlengkapannya akan diganti dengan yang baru,” ujar Gabruk kepada wartawan.
Nota kesepahaman tersebut menyatakan bahwa jika semua hal-hal teknis sudah diselesaikan, maka Tiongkok dimungkinkan untuk memproduksi AN-225 Mriya secara massal dibawah lisensi Antonov.
Tiongkok dilaporkan pernah menggagas program antariksa dalam negeri secara rahasia, sebelum akhirnya ditutup pada era 1990-an. Namun sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi paling solid di dunia, Tiongkok kembali berhasrat untuk menancapkan namanya dalam kompetisi teknologi luar angkasa. Visi Tiongkok tidak main-main, mereka ingin mendirikan stasiun antariksa berawak permanen di permukaan Bulan.
Untuk mengakomodir keinginan Tiongkok, maka dibutuhkan pesawat semacam Mriya yang dapat mengangkut astronot di dalam kendaraan luar angkasa.