Namun Clapper menolak untuk menudung Rusia secara langsung. Ia lebih memilih berpedoman pada pernyataan Presiden Barack Obama yang mengklaim “para ahli telah menghubungkan aksi tersebut dengan orang Rusia.” Clapper malah balik menuding Tiongkok sebagai tersangka lain dibalik peretasan tersebut karena Beijing juga dianggap sering meretas jaringan AS.
Komite Nasional Partai Demokrat AS secara resmi menyatakan bahwa kejadian bocornya email tersebut didalangi oleh Rusia sebagai upaya Moskow untuk mengguncang pemilu AS demi memuluskan langkah calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump. Namun Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menekankan bahwa Moskow tidak punya kepentingan disana.
Putin menjelaskan kepada Bloomberg bahwa “untuk memengaruhi arah jalannya pemilu AS, ‘jari-jemari Anda harus setiap saat mengukur detak nadi’ demi mendapat informasi secara spesifik mengenai kehidupan politik dalam negeri AS. Saya bahkan tidak yakin para ahli di Kemenlu kami peka terhadap hal tersebut,” kata Putin.