Namun, tuduhan bahwa Rusia adalah dalang dibalik peretasan server DNC langsung disanggah oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
Juli silam, situs WikiLeaks menerbitkan sekitar 20.000 email dari DNC, yang menunjukkan upaya terselubung dari pimpinan Partai Demokrat AS untuk menjatuhkan bakal calon presiden Bernie Sanders, pesaing terberat Hillary Clinton pada saat pemilihan calon presiden dari partai liberal tersebut. Terkuaknya berkas email tersebut memaksa ketua DNC, Debbie Wasserman Schultz mundur dari jabatannya.
Hillary Clinton beserta pimpinan Partai Demokrat AS pun langsung ramai-ramai mengalamatkan tuduhan kepada Rusia dengan dalih ingin memengaruhi hasil pemilu Presiden AS bulan November mendatang.