
Global Times kemudian menyerang balik Australia dengan menyebutnya sebagai “negara yang memiliki sejarah memalukan,” yang dulunya hanyalah “penjara luar negeri bagi kriminal Inggris” dan “dibentuk dengan cara-cara yang tidak berperikemanusiaan, serta diproses dengan air mata kaum Aborigin.”
Editorial media Tiongkok tersebut juga menuduh Australia bersuara melawan Beijing hanya karena ingin mendapat simpati dari Amerika Serikat dan sekutunya. Canberra dituduh “berniat untuk menekan Tiongkok demi mendapatkan ‘potongan kue’ ekonomi.”
“Tiongkok harus membalas dan memberitahu (Australia) bahwa hal tersebut salah,” tulis Global Times. “Kekuatan Australia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan keamanan Tiongkok. Jika Australia menginjakkan kaki di perairan Laut Cina Selatan, maka (negara) tersebut akan menjadi target ideal bagi Tiongkok untuk diserang.”
Sementara itu, Euan Graham, direktur program studi Keamanan Internasional di Lowy Institute, Sydney, mengatakan bahwa editorial tersebut harusnya bisa menyadarkan warga Australia mengenai sisi gelap dari fasisme Tiongkok.”
omong kosong cina mjadikn australia sbg target ideal, posisi indonesia itu dimana, sperti apa Cina memahami posisi indonesia di laut cina selatan itu, harus lihat dulu mana kawan mana lawan dan itu tergantung cina dlm mhargai kawan di laut cina selatan contohx indonesia (mohon media indonesia dan teman2 lebih baik skrng nama penyebutan laut cina selatan berganti dgn penyebutan sebagai laut asean timur agar cina tidak mklaim nama lautnya
Iya ni china cuma omong ksong doang….mo lwat mana nyerang ausitt.