Hobbymiliter.com – Sejak permulaan perang di Suriah, Turki lebih banyak membantu pasukan pemberontak yang ingin menjatuhkan rezim Presiden Bashar al-Assad. Namun, kejadian percobaan kudeta 15 Juli silam membuat kebijakan Turki berubah arah. Ankara kini mencoba pendekatan dengan Rusia untuk menuntaskan konflik Suriah.
Harian Jerman, Deutsche Wirtschafts Nachrichten (DWN) melaporkan bahwa tanda-tanda Turki ingin bekerjasama dengan Rusia mulai tampak saat penutupan Bab al-Hawa, gerbang perbatasan resmi antara Turki dengan Provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak di Suriah. Penutupan tersebut dilakukan pasca gagalnya kudeta militer yang menargetkan pemerintahan Recep Tayyip Erdogan.
Itu berarti, Ankara akan menutup hubungan dengan pasukan paramiliter di Suriah, dan kembali mendapat simpati dari dunia internasional. Sebelumnya, banyak kelompok pemberontak, termasuk ISIS dan Front al-Nusra, menggunakan gerbang perbatasan Turki untuk menyelundupkan logistik perang, senjata, dan tenaga militan ke medan pertempuran di Suriah. Namun, kian hari, kegiatan penyelundupan tersebut semakin sulit dilakukan.
Sesaat sebelum percobaan kudeta, pemerintah Turki telah menyatakan komitmennya untuk memperbaiki hubungan dengan Suriah dan Rusia.