“LSM dan wadah pemikir yang berbasis diluar Rusia memainkan peran penting dalam kebijakan luar negeri negara (Rusia),” tulis laporan tersebut. “(LSM) tersebut digunakan sebagai alat untuk melegitimasi kebijakan dan memanipulasi pandangan masyarakat di luar negeri.”
Dalam hasil penelitiannya, Wilfried Martens Centre for European Studies menyerukan kepada Uni Eropa untuk menyidik aktivitas organisasi-organisasi yang dimaksud, dan meminta agar UE segera mengambil tindakan untuk menjegal “kekuasaan lunak” Rusia di Eropa.
Menurut studi tersebut, untuk memanipulasi para pengambil keputusan dan opini masyarakat di wilayah Uni Eropa, Rusia menggunakan beberapa alat yang dapat diukur dari satu negara ke negara lainnya. Misalnya, dengan menggemborkan prinsip anti-Amerika di Prancis, memfokuskan hubungan bisnis dengan Italia, membangun hubungan berbasis keagamaan dengan negara-negara mayoritas Kristen Ortodoks, dan mendukung wacana Slavik Raya di negara-negara ras Slavik (Balkan dan Eropa Timur). Inilah mengapa negara-negara di sekitar Laut Baltik lebih rentan terkena propaganda ini, tulis laporan tersebut.