Selang beberapa jam pasca pemberitaan koran tersebut, pangkalan militer NATO di kota Izmir menjadi korban aksi pembakaran yang terus meluas hingga saat ini. Meskipun pasukan NATO dan Turki berupaya untuk mencegah api merembet dengan menyiram air dari udara, namun dikhawatirkan api tersebut akan menghanguskan pasokan makanan prajurit AS, gudang persenjataan canggih, dan membahayakan keamanan di pangkalan tersebut.
Api tersebut pertama kali membakar rumah panti jompo. Menurut laporan media setempat, kasus ini sedang diinvestigasi oleh aparat Turki sebagai tindakan sabotase anti-Amerika.
Amerika Serikat menyimpan beberapa senjata berbahaya di Turki. Diantaranya ada 90 senjata nuklir taktis yang lazim digunakan sebagai bom atom. Keberadaan senjata nuklir AS di Turki lebih banyak daripada di negara lain. Untungnya, bom tersebut disimpan di pangkalan Incirlik, sehingga aman dari ancaman ledakan api di pangkalan Izmir.