Rusia punya daya tawar tinggi dalam penawaran tersebut karena Amerika Serikat tampak semakin fleksibel dalam menentukan pandangan politiknya terhadap rival militernya tersebut. Tahun lalu, Washington menolak untuk bekerjasama dalam bidang apapun dengan Rusia di Timur Tengah. Namun, operasi Rusia yang bekerjasama dengan pemerintah Bashar al-Assad terlihat jauh lebih efektif ketimbang operasi gabungan sekutu AS.
Hal ini diperkuat dengan undurnya sikap Uni Eropa yang tadinya menginginkan agar sanksi terhadap Rusia tetap dipertahankan. Operasi AS di Ukraina kini diambilalih oleh Jerman karena Washington lebih fokus untuk menggarap Suriah. Peran Rusia dalam operasi Suriah akan memaksa Washington dan Berlin untuk lebih bersikap kooperatif, tulis berita tersebut.
Banyak pengamat berpendapat bahwa perang melawan terorisme membutuhkan kerjasama secara global antara AS dan Rusia.
“Saat ini terorisme bersifat global. Sel teroris tidak hanya terdapat di Suriah namun juga di seluruh penjuru dunia. Demi menghancurkan terorisme, kita membutuhkan kerjasama global,” kata pengamat politik Georgiy Fedorov.