“Gulenist bukanlah kelompok garis keras karena Imam mengajarkan nilai-nilai kebajikan dan mistik Sufi, serta menyerukan adanya pasar bebas, demokrasi, dan toleransi beragama sebagaimana visi awal yang dijalankan oleh pendiri Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk,” kata pendukung Gulenist.
Sebelum dijatuhkan oleh Erdogan, gerakan Gulenist memiliki anggota hingga 2000 personil banyaknya di tubuh militer Turki. Pendukung Gulen diketahui banyak mengandalkan sistem peradilan demi menggiring Erdogan untuk diinvestigasi atas kasus korupsi yang banyak melibatkan dirinya. Menurut kaum Gulenist, selama ini pengadilan tidak bisa menyentuh Erdogan. Sejak saat itu, Erdogan dan Fethullah Gulen mulai berseberangan dan akhirnya Gulen pun terpaksa melarikan diri dari Turki setelah dituduh ingin menciptakan “negara di dalam negara” yang sering diistilahkan sebagai “Struktur Paralel” di Turki.