Sebagai penerus Nona dan Nona-SVK yang telah menua, Russia mengembangkan sebuah kendaraan mortir swagerak baru bernama 2S31 Vena. Sekilas terlihat 2S31 lebih besar dan gagah dibandingkan 2S9 Nona. Wajar saja, berat Vena 19,1 ton, kira-kira 10 ton lebih berat dari 2S9. Selain itu chassis yang digunakan adalah BMP-3 yang saat ini sudah digunakan oleh Korps Marinir Indonesia, sehingga memudahkan perawatan dan familiarisasi apabila diakuisisi.
Dari segi senjata, mortir 2S31 Vena memiliki laras lebih panjang dari Nona, sehingga jarak tembak lebih jauh meskipun menggunakan munisi yang sama, Vena dapat menembak hingga jarak 7,2-13 km. Vena dapat menembakkan aneka jenis proyektil mortir 120 mm termasuk proyektil mortir standar NATO, dan juga proyektil 120 mm untuk gun/mortar buatan Russia. Jenis-jenis peluru yang dapat ditembakkan diantaranya HEAT, Armor Piercing, HE-Frag, dan Kitolov Laser Guided Munition untuk penembakan presisi jarak jauh.
Untuk penembakan jarak jauh, munisi dengan tambahan roket (Rocket Assisted Projectile) dapat digunakan. Dalam keadaan terdesak, mortir 2S31 Vena dapat ditembakkan langsung (direct fire) untuk menghajar tank, dan proyektil Armor Piercing 120 mm yang dimiliki Vena dapat menembus lapisan baja tank hingga 600-650 mm RHA pada jarak 1000 meter. Kendaraan ini juga memiliki kemampuan Amphibi sama dengan BMP-3 milik Marinir sehingga cocok digunakan untuk mendampingi dalam operasi pendaratan pantai.
Berikut adalah spesifikasi dan data-data untuk Mortir Swagerak 2S31 Vena (Vein).
pertamax buat saya….
saya suka alutsista german dan rusia, dan sepertinya vena sesuai untuk marinir TNI, btw apakah betul vena bisa menembak di saat masih berada di permukaan air/laut?