Akhir-akhir ini banyak beredar berita bahwa Korps Marinir akan membeli alutsista baru berupa Mortir Swagerak 2S31 Vena. Berita ini datang langsung dari komandan korps marinir dalam sebuah wawancara dengan wartawan.
Sebuah berita mengejutkan, terutama alutsista jenis ini jarang terdengar di kalangan para penggemar militer Indonesia, kalah pamor dengan alutsista-alutsista Rusia lainnya seperti Tank Tempur Utama T-90, Artileri Swagerak MSTA, Peluncur Roket Multi Laras Swagerak Smerch ataupun tank masa depan ARMATA. Terlebih lagi alutsista jenis ini jarang terdapat di militer negara-negara lain, terutama negara NATO.
Oleh karena itu, mari kita ulas sedikit tentang jenis alutsista ini. Dalam dunia kemiliteran, kita mengenal istilah “Mortir” sebagai salah satu jenis artileri selain “Gun” atau “Howitzer”. Perbedaan utama dari ketiga jenis artileri ini adalah trajectory atau sudut kemiringan tembakannya.
“Gun” biasa ditembakkan dengan sudut elevasi mendatar (dibawah 45 derajat), dan memiliki jarak tembak paling jauh dengan kecepatan laras paling tinggi. Oleh karena itu Gun cocok digunakan sebagai bantuan tembakan langsung dimana tembakan langsung diarahkan ke target (direct fire) dan cocok untuk menembakkan munisi anti tank jenis APFSDS (Armor Piercing Fin Stabilized Discarding Sabot). Saat ini Gun hanya digunakan di Tank dan ranpur Anti Tank Swagerak, untuk jenis tarik sebagian besar digantikan oleh Rudal anti tank. Saat ini hanya tinggal 2A45M Sprut-B yang masih diproduksi dan digunakan oleh Russia.
pertamax buat saya….
saya suka alutsista german dan rusia, dan sepertinya vena sesuai untuk marinir TNI, btw apakah betul vena bisa menembak di saat masih berada di permukaan air/laut?