HobbyMiliter.com – Pasukan T Ronggolawe, Pasukan Pemuda Pelajar Jaman Perjuangan. Menjelang kekalahan Pasukan Jepang, beberapa pemuda pelajar di Semarang membentuk Gabungan Sekolah Menengah Semarang (Gasemse) sebagai organisasi kesatuan aksi dan komunikasi perjuangan yang diketuai Adiwoso Abubakar. Mereka dibina oleh beberapa guru sekolah menengah seperti Moeharto dan Soetomo. Proklamasi kemerdekaan Rl 17 Agustus 1945 memberi semangat kepada mereka untuk ikut berjuang, dengan bekal pengalaman latihan dasar kemiliteran saat pendudukan Jepang serta senjata rampasan dari Pasukan Jepang mereka ambil bagian dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang (15-20 Oktober 1945).
Setelah membentuk dua batalyon dan resmi bergabung dengan TKR Divisi IV Resimen 24 di Kendal mereka diperintahkan oleh Komandan TKR Divisi IV Mayor Jenderal GPH Djatikusumo untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Opsir Tjadangan (SOT) di Salatiga pada Februari 1946.
PENDIDIKAN DAN LATIHAN PASUKAN T RONGGOLAWE
Sekolah Opsir Tjadangan (SOT) ini diadakan untuk membentuk satu korps opsir (perwira) cadangan dari guru dan pelajar yang telah bergabung dalam TKR Divisi IV. Gagasan ini muncul dari Mayor Jenderal GPH Djatikusumo setelah melihat banyaknya korban dari para pelajar dan guru yang hanya bermodal semangat yang besar ikut berjuang di sekitar Semarang dan Ambarawa di penghujung 1945.
Djatikusumo ingin agar potensi intelektual dan kemampuan tempur di lapangan para guru dan pelajar benar-benar dimanfaatkan untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan. Sehingga, di SOT mereka diberi pendidikan kemiliteran, pengetahuan teknik, taktik dan strategi militer sehingga selain semangat dan keberanian, kemampuan tempurnya juga meningkat.
Aku bangga almarhum kakek ku dulu menjadi anggota pasukan divisi 5 ronggolawe, di bawah komando bpk sudarmono, aku anak cepu bangga kota cepu dulu menjadi markas divisi 5 ronggolawe.
Sy juga anak dari pasukan / Divisi V Ronggolawe yg berasal dari Blora