Di tahun 1966 RPKAD berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat (Puspassus AD) dan Batalyon 1 Parako menjadi Grup 1 Parako TNI-AD. Setahun kemudian (1967) pimpinan diserahterimakan kepada penggantinya yaitu Letkol Inf. Soekoso sebagai Komandan ke-3 Grup 1 Kopassus. Di bawah pimpinan yang ketiga ini, Kopassus berubah nama menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopasandha).
Sementara Grup 1 Parako berdasarkan Surat Keputusan Kasad No. DAF 54-50-1969 tertanggal 30-8-1969 menjadi Grup 1 Kopassandha sekaligus diresmikan pula Dhuaja Grup 1 Kopassandha yaitu “EKA WASTU BALADIKA”, yang berarti wadah pertama prajurit pilihan (handal). Dengan Surat Keputusan Kasad Nomor : Kep-148/IV/1970 tanggal 6-4-1970. Adapun konseptor Dhuaja tersebut Koptu Suyanto Caper RPKAD Angkatan 1960.
Pada tahun 1969 dilaksanakan pergantian pimpinan dari Letkol Inf. Soekoso kepada Letkol Inf. H. H. Djaja Diningrat (Eksponen ‘45) sebagai Komandan yang ke-4. Dalam masa jabatan Komandan ke-4 ini dimulailah latihan-latihan gabungan baik intern Kopassandha Angkatan Darat maupun dengan angkatan lain yang kemudian diuji penggunaannya di Timor-Timur.
Mulai tahun 1974 pimpinan Grup 1 Kopassandha di percayakan kepada generasi penerus yaitu kepada Letkol Inf. Samsudin lulusan Atekad tahun 1960. Pada masanya, secara samar-samar tersiar bahwa kesatuan Kopassandha akan dihapuskan dari struktur organisasi Angkatan Darat karena ada yang beranggapan bahwa perannya dapat digantikan oleh pasukan infanteri biasa yang ditingkatkan (Infanteri Gaya Baru).
Pada tahun 1975 Komandan Grup 1 Kopassandha melaksanakan serah terima jabatan kepada Letkol Inf. Soegito sebagai Komandan yang ke-6. Pergolakan Timor-Timur (Portugis) untuk bergabung dengan Rl merupakan ujian bagi kesatuan Kopassandha apakah kehadirannya masih diperlukan atau tidak?
masukan buat hobbymiliter
pop up nya bikin minat baca artikel nya jadi kurang sedap..
masa tiap ganti page muncul terus dan harus di close
Bos persaratan kopasus apa aja