Yang membuat RS-26 terasa spesial adalah karena bobotnya yang hanya berkisar 80 ton, dibandingkan dengan bobot pendahulunya, RS-24 Yars yang mencapai 120 ton. Rubezh mengangkut 1,2 megaton amunisi di dalam hulu ledak berkekuatan 300 kiloton.
Dengan jarak potensial sejauh 11.000 kilometer, rudal ini dapat ditembakkan dari Rusia menuju daratan Amerika Serikat yang dianggap sebagai rival abadinya. Ditambah, proses muatannya hanya membutuhkan waktu kurang dari lima menit. Artinya, radar NATO yang dipasang di daratan Eropa tidak akan sempat untuk meluncurkan serangan pencegat.
Ketika lintasannya memasuki fase menukik tajam, sekitar ratusan kilometer jauhnya dari target, rudal ini akan jatuh dari ketinggian, mendekati tanah, dan berubah modus menjadi rudal jelajah (cruise missile).