Laporan tersebut kemudian menambahkan bahwa sekitar 5,7 juta anak-anak Suriah membutuhkan “bantuan pendidikan” di akhir 2015. Ini berarti, total waktu pendidikan yang hilang diantara anak-anak Suriah mencapai “24,5 juta tahun pendidikan” hingga akhir tahun kemarin.
Hanya 43 persen rumah sakit di Suriah yang masih beroperasi karena banyaknya serangan yang dilancarkan atas bangunan mereka. Setengah dari total jumlah dokter bersertifikasi telah mengungsi dari Suriah. Jutaan balita “sangat rentan terhadap trauma fisik, cedera, dan kekurangan nutrisi.”
Setidaknya ada 8,2 juta anak di Suriah yang berstatus sebagai pengungsi, mengalami gangguan pendidikan karena terus berpindah-pindah. Mereka juga menjadi korban atas memburuknya sistem pelayanan kesehatan, ketidaktersediaan makanan, dan terbatasnya keamanan sosial.