Hobbymiliter.com – Penelitian yang dilakukan oleh pemerintah Inggris terhadap ketergantungan ISIS terhadap minyak sebagai sumber ekonomi, menyebut bahwa kelompok teroris tersebut sudah mengalami penurunan penjualan minyak, dan kini lebih banyak dibantu oleh donasi dari negara sekitar.
Hal ini dipengaruhi oleh serangan bertubi-tubi yang dilakukan oleh koalisi AS dari udara, sehingga kelompok teroris tersebut kini sangat bergantung pada donasi dari negara-negara Teluk. Demikian disampaikan oleh perwakilan Institut Energi Irak, Luay al-Khatteeb, kepada komite urusan luar negeri Parlemen Inggris (House of Commons). Khatteeb menyebut Daesh (ISIS) mampu meneruskan operasinya karena adanya donasi dari negara-negara superkaya di sekitar Teluk dan keuntungan dari menjual produk ke luar negeri.
Menurut penelitian pemerintah Inggris, keuntungan yang didapat ISIS dari menjual minyak terhitung sebesar 40 persen dari total anggaran mereka. 40 persen diantaranya didapat dari penyitaan paksa dan pemungutan pajak, sedangkan 20 persen sisanya didapat dari penjualan barang antik dan donasi negara sekitar.
Biasa maling teriak maling oleh barat, bukan kah dana isis dari barat ?