Situs resmi koran oposisi Turki tersebut menampilkan gambar seorang wanita yang sedang mengusap luka berdarah di wajah saat mengikuti demonstrasi di kantor redaksi Zaman di Istanbul. Seperti diketahui, kantor tersebut sempat dikepung oleh aparat keamanan Turki setelah pengadilan memutuskan bahwa aset media cetak dan anak perusahaan Zaman harus diserahkan kepada wali pemerintah.
“Kami akan mencetak koran secara mandiri. Namun pertanyaannya adalah bagaimana cara kami melakukannya. Ini merupakan tantangan baru bagi kami,” tambah Sueleyman Bag.
Pengambilalihan paksa harian Zaman oleh pemerintahan Erdogan memicu protes di seantero Turki. Media internasional pun ramai-ramai mengecam tindakan Ankara yang dianggap telah mematikan kebebasan pers di negara tersebut.