Syrian Observatory menyebut serangan membabi buta tersebut dilakukan oleh kelompok pemberontak seperti Front Al-Nusra yang masih terkait dengan jaringan Al-Qaeda. Al-Nusra dan seterunya, ISIS, memang tidak ikut dalam perjanjian gencatan senjata.
Gencatan senjata antara pihak pemerintah Assad dan oposisi sebelumnya saling tuduh atas pelanggaran perjanjian gencatan senjata, akibat banyaknya serangan yang dialamatkan ke basis militer kedua pihak. AS dan Rusia berencana untuk mengajak kedua pihak kembali ke meja perundingan di Jenewa untuk membahas negosiasi damai bersama PBB.
Dalam sebuah percakapan via telepon hari Minggu kemarin, Menteri Luar Negeri Rusia dan AS, Sergey Lavrov dan John Kerry menyebut adanya kemajuan positif yang dapat dimanfaatkan demi mengatur gencatan senjata total di Suriah.